Jumat, 20 September 2013

Kesenian Kuda Lumping (Jarane Wong Temanggung)



Di daerah Temanggung, kesenian kuda lumping sering disebut dengan istilah “jaran kepang”. Jaran artinya “kuda”, dan kepang berarti “anyaman bambu”. Jaran kepang adalah sebuah tarian yang menggambarkan tentang perjalanan seorang prajurit menghadapi perang dengan menunggang kuda. Dalam tarian itu para penari menggunakan anyaman bambu yang dibentuk menyerupai seekor kuda. Di Temanggung pula setiap desa seakan wajib memiliki paguyuban kuda lumping tersebut. Dalam paguyuban itu semua kalangan ikut berpartisipasi, mulai dari anak kecil hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan. Para remajapun seakan memiliki semangat yang membara saat mementaskan tarian tersebut.
Gerakan-gerakan dalam kesenian kuda lumping saat ini sudah semakin beragam. Contohnya saja saat ini dalam tarian kuda lumping sudah dimasuki oleh budaya Bali. Hampir semua tarian kuda lumping di Temanggung kini disertai dengan tari Leak Bali, yang tentu saja semua itu diawali dengan latihan secara rutin. Gerakan-gerakan asli dalam tari kuda lumping ini sangat energik dan menguras tenaga. Tidak jarang di akhir acara tarian ini menimbulkan para penarinya itu kesurupan. Cara menyembuhkannyapun berrnacam-macam. Dari permintaan sesajen yang kurang masuk akal dari orang yang kesurupan, sampai permintaan untuk dibawa ke tempat tertentu.
Kesenian ini sangat disukai oleh semua kalangan, anak-anak pada umumnya. Meski para pemain berdandan dengan muka yang sangat seram dan mengerikan, namun para penonton tetap menikmatinya. Antar desa yang memiliki paguyuban kuda lumping ini sering kali mengadakan pentas persahabatan. Artinya desa lain yang memiliki paguyuban ini tampil mementaskan tarian kuda lumpingnya di desa tertentu, dan desa yang menjadi tuan rumah nantinya bergantian tampil di desa yang sudah mau menjadi tamunya.

1 komentar: