Indonesia memiliki pulau yang sangat banyak dan
beragam, jumlahnya mencapai puluhan ribu pulau. Namun pulau yang sangat
menonjol di Indonesia ada lima, yaitu pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
Papua, dan yang paling padat adalah pulau Jawa. Dari kelima pulau tersebut ada
satu pulau yang menghentikan pandangan saya, yaitu pulau Kalimantan. Pulau terbesar
di Indonesia ini jika dilihat sekilas bentuknya seperti tokoh dalam pewayangan,
yaitu Semar. Tokoh penasihat Pandawa yang berasal dari Kahyangan. Semar digambarkan
sebagai sosok yang bijak memiliki pemikiran luas
dan jauh kedepan serta mengabdi kepada Pandawa demi kesejahteraan manusia. Tidak
jarang pula banyak tokoh masyarakat yang menggunakan tokoh Semar sebagai
gambaran dirinya dalam memimpin rakyatnya. Walaupun Semar merupakan Punakawan,
penasehat Ksatria, tapi beliau memiliki kemampuan yang besar untuk membantu
membuat Ksatria untuk memutuskan langkah selanjutnya. Jiwa dari seorang Semar
inilah yang patut kita contoh, kita perjuangkan, dan kita jaga demi
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pulau Kalimantan juga merupakan pulau yang
terdapat di tengah-tengah Negara Indonesia. Seperti yang telah kita
perumpamakan, bahwa pulau Kalimantan menyerupai bentuk Semar, tokoh pewayangan
yang terkenal bijak, maka tak ada salahnya jika kita juga menempatkan sikap
Semar di tengah masyarakat agar kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud. Apalagi
sekarang di Indonesia sudah sangat minim orang yang memiliki sikap tersebut,
bahkan para petinggi Negara justru banyak yang menyalahgunakan jabatan mereka. Bukan
untuk kepentingan rakyat, namun lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri. Dalam
Pancasila memang diikrarkan beberapa sila yang menyangkut kemanusiaan,
persatuan, dan keadilan. Namun itu semua belum terwujud secara sempurna.
Pancasila, merupakan sebuah Ideologi yang hanya
ada satu penganutnya di dunia, yaitu Indonesia. Ideologi itu pun terlahir dari
orang Indonesisa asli, dan merupakan kristalisasi dari kebudayaan Indonesia. Jika
tadi digambarkan bentuk Semar berada di tengah-tengah, dan kita ingat bahwa
Semar merupakan titisan Dewa dari Kahyangan, maka dengan demikian kitapun harus
menempatkan Sila pertama juga ditengah-tengah. Mengapa? Karena sila pertama
merupakan sila yang mencerminkan bahwa rakyat Indonesia ini memiliki Tuhan dan
percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Kemudian dari kepemilikan dan kepercayaan
itu untuk mengamalkannya diperlukan Sila kedua hingga Sila kelima. Dengan begitu
saya yakin maka kesejahteraan rakyat Indonesia akan semakin terjamin dan
terwujud secara sempurna.